Kamis, 11 September 2014

Studi Kelayakan TPA Blang Bintang Aceh Besar Dengan Menggunakan Metode Geolistrik oleh T.Adly

Studi Kelayakan TPA Blang Bintang Aceh Besar Dengan Menggunakan Metode Geolistrik


Peneliti : T.ADLY

Mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala 





LATAR BELAKANG

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Di kota-kota besar untuk menjaga kebersihan sering kali menyingkirkan sampah ke tempat yang jauh dari pemukiman atau yang biasa disebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Tempat Pembuangan Akhir daerah Blang bintang Aceh Besar merupakan salah satu contoh TPA yang menerapkan sistem Sanitary Landfill. TPA ini terletak di desa Data Makmur Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar. Secara geografis berada pada 95º27’50” s/d 95º28’57” BT, 5º30’36” s/d 5º31’42” LU (Gambar 1).TPA ini berjarak sekitar 25 km dari pusat Kota Banda Aceh dan sekitar 50 km dari ibu kota kecamatan Kabupaten Aceh Besar (Kecamatan Jantho). Selain itu, lokasi rencana TPA terletak relatif dekat dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda,yaitu hanya sekitar 5 km (jarak lurus).


TPA di daerah Blang Bintang ini merupakan lokasi pembuangan baru yang direncanakan akan baru beroperasi setelah TPA Gampong jawa di tutup. Layanan TPA ini mencakup seluruh sampah yang ada di dalam kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Pada TPA ini juga memiliki fasilitas yang modern dan disebut-sebut sebagai salah satu TPA terbaik yang ada di indonesia.
Tempat Pembuangan Akhir memiliki metode dalam pelaksanaanya seperti Sistem Sanitary Landfill. Sistem Sanitary Landfill merupakan sistem standar yang dipakai secara internasional dimana penutupan sampah dilakukan setiap hari sehingga potensi gangguan yang timbul dapat diminimalkan. Peryaratan untuk kelayakan lokasi suatu TPA. Tata cara penentuan lokasi TPA juga harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam UU RI No. 18 Tahun 2008, yang di antaranya lokasi TPA tidak boleh dekat dengan sumber air tanah dan jenis tanah harus mudah menyerap air.

Oleh karna itu, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sifat fisis porositas dan permeabilitas berdasarkan nilai resistivitas dari tanah timbunan tempat penyimpanan sampah dalam meloloskan air lindi atau polutan di masa yang akan datang sehingga menjadi tercemarnya air tanah di sekitar area TPA tersebut. Untuk menjawab permasalahan di atas serta sebagai bentuk pengabdian, dilakukan suatu penelitian dan analisa kelayakan TPA dengan menggunakan metode Geolistrik Wenner – Schlumberher.

Manfaat yang diharapkan daripenelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran di bidang ilmu pengetahuan terutama di bidang geofisika dalam memecahkan berbagai permasalahan tentang kekuatan tanggul yang akan digunakan sebagai tempat penampunggan sampah di TPA dan juga diharapkan bermanfaat dari sudut pandang peringatan awal dalam upaya memantau pencemaran air tanah dangkal dan dapat menjadi bahan pertimbangan yang berguna dalam pengelolaan, penentuan lokasi dan perancangan TPA yang baik dan benar.

TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui dan menjelaskan kelayakan tanggul TPA terpadu Blang Bintang, di daerah Aceh Besar terhadap ancaman polutan sampah di masa yang akan datang
2. Sebagai sumber informasi dan acuan bagi pihak berwenang
untuk menentukan keputusan dan dapat menjadi bahan pertimbangan yang berguna dalam pengelolaan, penentuan lokasi dan perancangan TPA yang baik dan benar.
3. Sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat, sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi.



Lokasi bentangan lintasan 1 dan 2


Tahap pengambilan data  dimulai dengan menentukan 2 lintasan pengukuran dengan masing-masing 400 meter, dan total keseluruhannya sepanjang 800 meter. Selanjutnya membuat lebar spasi antar elektroda menjadi 5 meter, kemudian dilakukan pemasangan 1 set alat geolistrik. Selama pengukuran dilakukan pengambilan koordinat dengan perangkat GPS di masing-masing elektroda.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian yang meliputi beberapa tahapan, maka dihasilkan suatu gambaran atau pencitraan bawah permukaan secara 2 dimensi mengenai nilai tahanan jenis batuan. Berdasarkan nilai resistivitas dari tanah timbunan tempat penampungan sampah, maka dapat diketahui kelayakan tanah timbunan sebagai tanggul tersebut dalam meloloskan air lindi atau polutan sampah yang dapat mencemari air tanah. Adapun hasil penelitian pada daerah Desa Suka Makmur Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar adalah sebagai berikut :

a. Lintasan 1

Pencitraan 2-D tahanan jenis bawah permukaan lintasan 1

b. Lintasan 2

Pencitraan 2-D tahanan jenis bawah permukaan lintasan 2

Pada hasil interpretasi lintasan 1 yang memiliki bentangan dari arah barat daya ke arah timur laut. Berdasarkan nilai resistivity yang di tunjukkan pada gambar, 798 ohm meter sampai 2081 ohm meter peneliti menganalisa terdapat batuan keras, kemungkinan terdiri dari batuan vulkanik yang tepat berada dibawah elektroda ke 23 sampai elektroda 33 yang berkoordinat 5°31'6.41"LU dan 95°28'43.21"BT sampai dengan 5°31'6.94"LU dan 95°28'45.05"BT. Selain itu di sekitar batuan keras didominasi oleh batuan lempung, batuan lempung tersebut memiliki nilai 2,53 ohm meter sampai 17,2 ohm meter, yang diduga berasal dari timbunan tuff vulkanik. Pada lapisan dari permukaan sampai kedalaman 10 meter terdapat lapisan lempung yang belum padat karena lapisan nya terdiri dari tanah timbunan, dan pada kedalaman 10 sampai 40 meter terdapat lapisan lempung yang padat.

Kemudian hasil dari interpretasi lintasan 2 yang juga memiliki bentangan dari arah barat daya ke arah timur laut, juga terdapat batuan keras yang memiliki nilai resistivity 536 ohm meter sampai 2084 ohm meter yang tepat berarda dibawah elektroda ke 30 sampai ke elektroda 39 yang berkoordinat 5°31'11.85"LU dan 95°28'41.37"BT sampai dengan koordinat 5°31'14.03"LU dan 95°28'44.00"BT. Pada kedalam 12 sampai 41 meter terdapat lapisan lempung yang kemungkinan mengandung air dengan nilai resistivity 0,155 ohm meter sampai 0,683 ohm meter, lapisan lempung yang mengandung air ini terletak pada elektroda 40 sampai elektroda 46.


Sketsa hasil yang didapat pada ke dua lintasan pengukuran


KESIMPULAN

Dari studi pengukuran dilapangan dapat diambil kesimpulan bahwa metode geolistrik resistivity Wenner – Schlumberher sangat efektif dalam mengidentifikasi sifat fisis porositas dan permeabilitas berdasarkan nilai resistivitas dari tanah timbunan tempat penyimpan sampah di TPA. 
Kemudian peneliti juga menyimpulkan bahwa TPA Blang Bintang di daerah Aceh Besar ini layak menjadi tempat pembuangan akhir dikarenakan polutan sampah kemungkinan tidak akan merembes keluar, peneliti dapat menyimpulkan demikian dikarenakan sifat dari batuan lempung yang mudah untuk meresap air namun sulit untuk meloloskan air sehingga mempunyai kemampuan untuk menahan air. Pemahaman ini di dapat dari data yang diperoleh berdasarkan pengukuraan di dua lintasan yang berbeda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar