Sabtu, 23 Agustus 2014

Biodata singkat penulis

Biodata singkat penulis

T.Adly

Lahir di Banda Aceh 23 september 1993
Mahasiswa Teknik Geofisika, Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala




Gambar 1. Kegiatan KKP di pertamina utc jakatra

FUNGSI DAN TUJUAN PENGOLAHAN DATA SEISMIK 2D

   Fungsi dan Tujuan Pengolahan Data Seismik 2D

Data seismik yang didapat dari aukisisi seismik tersebut sifatnya masih kasar dan belum dapat memberikan informasi apa -apa baik tentang geologi maupun stuktur sebenarnya di bawah permukaan. Hal ini disebabkan oleh karena :
1.      Perekaman dengan mengunakan format multiplex, yaitu trace-trace dalam satu shot gather direkam dalam satu file.
2.      Data seismik dari satu CDP (common depth point) terekam pada file yang terpisah-pisah.
3.      Rekaman tidak boleh dari bidang refrensi dan offset yang sama. Ketinggian temapat perekaman yang bervariasi  serta jarak geophone ke titik tembak yang berbeda menyebabakan sinyal-sinyal refleksi dari satu titik reflektor berada pada kedukan yang berbeda.
4.      Pulsa gelombang seismik dalam penjalaran mengalami perengangan dan perubahan bentuk yang disebabkan oleh :
a.       Penyebaran secara divergensi ke segala arah
b.      Absorbsi oleh bumi
c.       Pentulan dan pembiasan
5.      Noise yag lebih dominan bercampur dengan sinyal refleksi.

PRINSIP DASAR METODE SEISMIK UNTUK EKSPLORASI HIDROKARBON

     Prinsip dasar metode seismik untuk eksplorasi hidrokarbon

Metode seismik memiliki tiga aplikasi pokok :
1.      Penggambaran keadaan geologi subsurface untuk keperluan studi dan juga eksplorasi batu bara dan mineral dengan kedalaman kurang dari 1 km. Metode ini disebut seismologi teknik.
2.      Untuk keperluan eksplorasi hidrokarbon dan pengembangannya dengan kedalaman kurang dari 10 km. Metode ini disebut sebagai seismologi eksplorasi.
3.      Untuk keperluan investigasi struktur lempeng bumi dengan kedalaman kurang dari 100 km. Metode ini disebut dengan seismologi gempa bumi.

Dalam seismologi eksplorasi untuk eksplorasi hidrokarbon, industri minyak dan gas umumnya menggunakan metode seismik refleksi. Metode seismik refleksi tergantung kepada keberadaan perubahan secara nyata dan kasar dari kecepatan seismik dan densitas pada bawah permukaan. Perubahan ini disebut kontras akustik, dimana dari pengukuaran kontas akustik ini adalah produk dari densitas dan kecepatan gelombang seismik merambat melalui material-material bawah permukaan. Dalam kebanyakan kasus, kontras ini terjadi pada batas antara lapisan atau formasi. Gelombang dari sumber (dinamit, air gun, water gun, vibroseis dan lain-lain) yag merambat ke bawah permukaan tersebut akan dipantulkan oleh bidang-bidang reflector dan pantulan gelombang tersebut akan diterima oleh alat perekam gelombang seismik yang disebut geophone. Waktu tempuh yang diperlukan untuk sebuah gelombang merambat dari titik sumber menuju bidang reflector lalu menuju geopheone disebut Two Way Time atau disingkat TWT. TWT ini berungsi untuk melakukan koreksi Normal Move Out atau disingkat NMO pada pengolahan data seismik.

TEORI GELOMBANG SEISMIK UNTUK PENGOLAHAN DATA 2D


 TEORI GELOMBANG SEISMIK UNTUK PENGOLAHAN DATA 2D



Gelombang adalah suatu getaran (gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan) yang merambat. Bentuk gelombang yang ideal selalu mengikuti gerakan sinusoidal. Gelombang selalu memiliki unsur-unsur utama berupa Amplitudo, Frekuensi, Periode, dan Panjang Gelombang. Sedangkan gelombang seismik adalah suatu jenis gelombang elastik yang dihasilkan dari  sumber gelombang seperti gempa bumi atau ledakan (usikan) di sepanjang permukaan ataupun merambat kedalam bumi. Disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel medium terjadi akibat interaksi antara gaya gangguan (gradien stress) melawan gaya-gaya elastik. Dari interaksi ini muncul gelombang longitudinal, gelombang transversal, dan kombinasi keduanya. Apabila medium hanya memunculkan gelombang longitudinal saja (misal ketika melewati fluida) maka dalam kondisi ini gelombang seismik sering dianggap sebagai gelombang akustik. Dari pengertian awal tersebut, dapat terlihat bahwa gelombang seismik dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu gelombang yang merambat di dalam bumi (gelombang badan/body) berupa gelombang Primer (longitudinal) serta gelombang Sekunder (transversal) dan gelombang yang merambat di permukaan bumi (gelombang permukaan/surface) berupa gelombang Rayleigh dan gelombang Love. Cara perambatan gelombang tersebut diperlihatkan pada gambar berikut :

Adapun beberapa azas penting yang patut diketahui mengenai perambatan gelombang seismik, yaitu :

1.         Muka gelombang dan ray path
Muka gelombang adalah batas sesaat antara gelombang seismik di dalam material bumi dengan material yang dimana energi gelombang seismik tidak dapat mencapainya, sedangkan ray path adalah lintasan penjalaran dari muka gelombang.

2.         Prinsip Fermat
Prinsip Fermat menjelaskan bahwa gelombang akan menjalar cenderung melalui melalui medium tercepat. Pelajaran gelombang tersebut bukan berarti gelombang akan menjalardengan jarak terpendek melewati suatu medium, tetapi medium yang akan memungkinkan gelombang untuk lewat dengan cepat dari suatu titik ke titik yang lain.

3.         Refleksi dan transmisi
Apabila suatu gelombang seismik melewati suatu bidang batas, maka sebagian energi akan dipantulkan (refleksi) dan (transmisi). Parameter fisis yang berkaitan dengan hal ini adalah koefesien refleksi dan koefesien transmisi  yang merupakan perbandingan implementasi akustik dari material-material dibawah permukaan.